Dear diary............
Aku tersenyum, melihat mereka yang hanya bisa mengejek satu sisi kehidupan ku. Namun tetap saja aku menggerutu dan bertanya tanya apa maksud mereka sebenarnya. Mereka membicarakan aku di belakang ku, mereka menyindirku, “lebih baik hidup sederhana tapi mendapatkan kasih sayang dari pada hidup mewah tapi tidak di sayang” kontan saja aku geram, aku ingin marah !
Tuhan kenapa kau ciptakan hidupku yang perih ini ! ini bukan salahku tuhan ! ayah – bunda , mungkin merekalah yang mesti aku salahkan. Mereka berpisah sekian tahun yang lalu dengan masalah yang aku tak tau apa, disini aku hanyalah korban,korban dari mereka. Hingga akhirnya aku selalu di pandang sebelah mata oleh teman-temanku.
Aku tersenyum, melihat mereka yang hanya bisa mengejek satu sisi kehidupan ku. Namun tetap saja aku menggerutu dan bertanya tanya apa maksud mereka sebenarnya. Mereka membicarakan aku di belakang ku, mereka menyindirku, “lebih baik hidup sederhana tapi mendapatkan kasih sayang dari pada hidup mewah tapi tidak di sayang” kontan saja aku geram, aku ingin marah !
Tuhan kenapa kau ciptakan hidupku yang perih ini ! ini bukan salahku tuhan ! ayah – bunda , mungkin merekalah yang mesti aku salahkan. Mereka berpisah sekian tahun yang lalu dengan masalah yang aku tak tau apa, disini aku hanyalah korban,korban dari mereka. Hingga akhirnya aku selalu di pandang sebelah mata oleh teman-temanku.
Masih tega
kah kalian mengejekku kawan? Dengan derita yang telah aku alami sebelumnya. Kalian
takan pernah tau sakitnya menjadi aku.
Teman –
teman ! terimakasih telah mengejek satu sisi kehidupan ku. Aku memang hidup
diantara keluarga yang berantakan. Tapi ketahuilah teman. Aku punya bunda yang
sayang padaku, aku punya ayah yang kapan saja siap mendengarkan keluh kesah ku,
aku punya sahabat yang selalu ada di saat sedihku . aku punya adik adik yang
bisa ku ajak bermain melepaskan semua masalah ku yang ada di luar rumah. Aku punya saudara
sepupu, aku punya paman ,bibi, semuanya . tentu saja mereka sangat menyangiku.
Masihkah ? masihkah kau mengatakan bahwa aku
tak memiliki kasih sayang ?? apa alasan kalian ,teman !
Semoga suatu
saat nanti kalian dibukakan mata. Agar kalian tau sakitnya jadi diriku yang
hidup ditengah rumah yang besar namun tanpa struktur keluarga yang lengkap. Maaf
teman, aku hanya mengingatkan. Bukan tidak mungkin semua ini akan kalian
rasakan. Jadi sebelum terlambat, ingatlah ! coba bayangkan jika yang menulis
ini adalah kalian. Bukan tidak mungkin air mata akan jatuh, sama seperti saat
aku menulis surat kecil ini.