Selamat datang di blog sederhana saya ,jangan lupa di like ya :)

Senin, 23 Juli 2012

kelas kutukan


~QUANSGA~

Sepuluh tiga tahun ajaran 2010/2011 ini adalah salah satu kelas di Sekolah Menengah Atas Negeri no.1 Bengkulu Selatan (SMAN1 BS),Sepuluh tiga terletak di sebelah kanan perpustakaan dan di depan WC murid. Pada tahun sebelumnya ini adalah ruang kelas  Xd/sepuluh empat, menurut guru-guru kelas ini adalah kelas kutukan karena setiap tahunnya di kelas ini lah terdapat banyak siswa-siswanya tidak naik kelas, dan juga di sebelah kiri papan tulis di dalam kelas ini terdapat tulisan yang aneh bertuliskan “GOOD BYE SMANSA ,WELCOME TO PEMBANGUNAN”..

Kami adalah Quansga(kumpulan anak sepuluh tiga) nama Quansga sendiri di  buat oleh salah satu teman kami bernama M. AFRILI REYNALDO .K. tapi sayang nya setelah mendekati ulangan umum semester 2 ia tidak pernah lagi datang ke sekolah, di bulan mei2011 dia hanya datang 2x kemudian di bulan juni ia tidak datang sama sekali, kami teman-temanya selalu membujuk dia untuk kembali sekolah tetapi dia bersikukuh tidak mau lagi sekolah padahal ia adalah orang yang mampu. Ada yang mengatakan dia tidak mau sekolah karena ada masalah pribadi dan juga ada ynag mengatakan karena dia berkelahi dengan Orang tuannya.
Awal masuk di kelas X3 kami memang belum begitu akrab, namun semakin mendekati smestr akhir kami makin dekat dan semakin kompak dan sangat mendukung satu sama lain. Kami juga pernah kehilangan satu teman kami yang bernama YESSI PUSPITA SARI yang brasal dari Padang Guci . ia berhenti bersekolah karena katanya orang tuanya tidak mampu lagi membiayainya untuk sekolah. Kami tidak bisa berbuat banyak dan kemudian ia benar-bnar tidak pernah datang lagi setelah selesai smester 1.

Selama kami duduk di kelas ini Sepuluh Tiga pernah mengalami beberapa kali pergantian perangkat kelas, di mulai dari awal kami masuk ,orang yang dipilih adalah Veki Verdiansyah(sebagai ketua kelas), Chintya indriani(sebagai bendahara), namun karena Veki sering tidak hadir dan sering tidur di kelas dan Chintya yang tidak bisa mengatur keuangan kelas kami pun mengubahnya menjadi : Hadi Widodo(sebagai ketua kelas),Arif Novriansyah(sebagai wakil ketua), Ristya Nurika(sebagai Bendahara) dan Meutiara Ramadhona (sebagai Sekertaris). Mereka bertahan hingga akhir semester(sampai kami kenaikan).

Wali kelas kami adalah Ibu Ratna Yeti, dia adalah sosok yang bijaksana,tegas, bisa mengayomi dan sangat menyayangi  kami. Walaupun kelas kami adalah kelas yang paling nakal ia tetap bisa sabar dan selalu menasehati kami setiap minggunya. Kami selalu berjanji berubah tapi kami selalu mengulangi kesalahan yang sama,. Mulai dari melawan guru, telat masuk kelas, sering keluar masuk kelas, tidak memperhatikan bahkan kami pernah tidak masuk satu kelas karena BT dengan gurunya .


Kami sangat kompak, apalagi hal yang negatif, heheh .. seperti tidak buat tugas ,bolos belajar, ngerjai guru,selalu telat ngumpul tugas(karena moto kami: Untuk apa hari terakhir? Artinya ,Apa gunanya hari terakhir? ,selama masih ada hari terakhir kami akan mengumpulkan tugas pada hari terakhir!, dan juga kalau ada teman yang tidak hadir, kami bilang sama guru dia sakit, padahal seharusnya dia Alfa, atau kami juga membuatkan surat palsu agar guru percaya...
itulah kami SEPULUH TIGA, . .

Kami tetap mempunyai semangat belajar yang tinggi, apalagi yang cewe-cewe nya walaupun para guru sudah memvonis kelas kami bakalan banyak yang tidak naik kelas kami tetap optimis kami semua naik kelas, dan kami juga percaya roda kehidupan akan selalu berputar, walaupun kami nakal, tapi suatu saat kami akan menunjukan kepada dunia KAMI HALUMNI SEPULUH TIGA , kamilah yang akan memimpin bangsa ini, hahahah(kepedean)..

Kelas kami selalu mendapat masalah apalagi kebersihan, kami pernah di juluki kelas ‘matau ghuang’
karena paling kotor, kami juga pernah membawa pot besar yang ditumbuhi tanaman kelapa yang tingginya kurang lebih 150cm ke dalam kelas dan kami letakan di atas lemari yang berada di depan pintu masuk, semua itu kami lakukan karena setiap kami ingin belajar di bawah pohon ibu/bapak guru tidak pernah mau dan tidak pernah mengizinkan (walaupun ada juga beberapa guru yang mengizinkan) , setiap kami ingin belajar di bawah pohon guru selalu bilang “bawa aja pohon nya kesini” dan kami pun melakukan nya, hahah... memang aneh sebenarnya...
Banyak sekali kisah di kelas x3, mulai dari percintaan, permusuhan,perdebatan,persahabatan, tapi di balik itu kami selalu menampakkan bahwa kami itu kompak dan hubungan persaudaraan berjalan dengan baik. dan perlu diketahui bahwa kelas X3 itu jarang sekali siswanya hadir lengkap, setiapharinya pasti ada-ada saja siswanya yang tidak hadir...




Guru-guru yang pernah mengajar kelas X3:
- Ibu Ratna, Guru Biologi, dan juga Wali Kelas kami.
-Ibu Lenny(guru Ekonomi).
-Mrs. Dian(guru bahasa Inggris).
-Ibu Yetmi dan Leni Puspita(guru kimia).
-Frau yenni ,guru Bahasa Jerman(hanya smester 1).
-bp. Rudi guru bahasa Arab(hanya smester 2).
-ibu Imelda Marbun, guru matematika(hanya smester1).
-bp. Irzal hamid, guru geografi.
-ibu Liana ,guru Pendidikan kewarganegaraan.
-pak Din, guru ekonomi(hanya smster1).
-bp.Trimo, guru mulok.
-ibu Sardewi, guru bahasa Indonesia.
-bp.Imanuel, guru TIK.
-Ibu Desmi, guru sejarah dan kesenian.
-Ibu Yuni, guru Agama.
-ibu Zariten, guru Fisika.
-Bp.Indra,guru Olahraga
-Bp. Tanto Masri, guru sosiologi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Berilah kritik/saran yang membangun, Terimakasih :)